Diari: Bab 44
Walau masalahku datang bertubi-tubi aku harus tabah dan sabar demi anak-anak kerana dia adalah suami pilihanku dan yang aku banggakan satu ketika dulu,kata orang kalau di lamun cinta,lautan berapi pun sanggup ku renangi asalkan dapat hidup bersamanya walau cintaku tidak mendapat RESTU.....
tapi apa yang aku dapat setelah aku berkorban segala-galanya,hanyalah hidup yang sia-sia dan berliku yang penuh kegelapan dan tidak pernah ada tanda-tanda akan menemui sinar dihujung perjalanan...
Namun demi anak-anak yang aku sayangi,aku berusaha sedaya upaya agar dia kembali padaku,walau sudah berulangkali melukakan hatiku..
Namun demi anak-anak yang aku sayangi,aku berusaha sedaya upaya agar dia kembali padaku,walau sudah berulangkali melukakan hatiku..
walau dia sudah bersama orang lain tapi demi anak-anakku aku belakangkan segalanya kerana memikirkan masa depan anak-anak yang harus aku utamakan.
Pantang aku dengar ada orang pandai mengubat @ dukun @ bomoh pasti akan aku kunjungi dengan harapan dia akan meninggalkan teman wanitanya tapi semua usahaku tidak berkesan,hatiku makin hancur setiap hari berendam airmata,mata cengkung menangisi nasib diri....
Malam tidak dapat melelapkan mata,makan tak berselera,semua dah tidak terurus kerana hidupku tertekan.Pantang aku dengar ada orang pandai mengubat @ dukun @ bomoh pasti akan aku kunjungi dengan harapan dia akan meninggalkan teman wanitanya tapi semua usahaku tidak berkesan,hatiku makin hancur setiap hari berendam airmata,mata cengkung menangisi nasib diri....
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Duit Sampingan
0 ulasan:
Catat Ulasan